Selasa, 27 Januari 2015

Deras Hijau Desa Lolong


            Desa Lolong. Mengapa saya opsikan sebagai wisata alam?. Ya, karena desa ini sangat memiliki potensi wisata yang tinggi. Desa ini pun sudah dikenal masyarakat sekitar kota dan kabupaten Pekalongan. Kini saatnya saya akan lebih meluaskan kepada masyarakat Jawa Tengah, bahkan masyarakat seantero nusantara.

            Desa lolong terletak di kecamatan Karanganyar, kabupaten Pekalongan, provinsi Jawa Tengah. Untuk menuju desa Lolong dari kota Pekalongan, membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Desa Lolong berada di Tenggara kecamatan Kajen, sebagai ibu kota kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Dari jalur pantura, lokasi ini memiliki jarak yang cukup jauh, yaitu sekitar 34 km dari arah jalan pantura. Jika dari arah Jakarta, lokasi ini dapat ditempuh melalui rute jalur pantura Wiradesa – Kajen, Karangayar lalu tiba di Desa Lolong. Sedangkan dari arah Semarang, bisa menempuh rute kota Pekalongan – Buaran – Kedungwuni – Wonopringgo – Karanganyar hingga ke desa Lolong.

            Dalam perjalanan kita akan melihat hamparan hijau kebun durian. Desa ini juga dikenal sebagai penghasil durian. Hampir tiap tahun diadakan festival durian yang berlokasi di lapangan desa Lolong. Festival ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Bagaimana tidak?  Pada festival ini pengunjung cukup mengeluarkan Rp 30.000 saja untuk makan durian sepuasnya!. Waw, bagi anda sang durian holic, bisa tuh dijadikan destinasi saat berwisata nanti. Selain festival durian, desa Lolong juga mengadakan agenda selamatan petik durian dan kontes durian unggul.


 Di satu sisi, akan terlihat pula hutan milik perhutani yang begitu lebatnya. Hamparan kebun durian dan hutan perhutani yang sangat lebat inilah yang membuat udara di desa Lolong menjadi sejuk.

                  Jalanan dengan sisi hamparan kebun durian dan hutan perhutani


                                                      Ini dia hasil kebunnyaaa...

                                                Hmm.. menggiurkan bukaan?

                               Ayoo mumpung tinggal dua tuh, mau yang manaa?

Setelah kita melewati perjalanan yang dihiasi hamparan kebun durian dan hutan milik  pertuhani, serta banyak sekali pedagang-pedagang buah durian, kita akan sampai di puncaknya desa wisata Lolong ini. Disini kita akan menjumpai sungai besar yang mengalir deras, airnya jernih dan segar. Bisa anda lihat pada foto ini;


Indah sekali, bukan?. Tak hanya itu, disini juga terdapat jembatan Lolong. Siapa yang tak kenal jembatan Lolong?. Jembatan ini terdapat dalam bait indah Ebiet G Ade yang berjudul Jembatan Batu. Yap, jembatan batu ini merupakan salah satu poin keunikan di desa Lolong. Jembatan ini sebagai pemisah sungan sengkarang dengan sungai wahyu. Konon katanya, dalam pembuatannya, jembatan ini dibuat oleh manusia yang mendapatkan tenaganya dari makhluk lain alias orang sekitar menyebutnya dengan jin. Namun dalam catatan sejarah, jembatan ini dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1927. Jembatan ini merupakan saksi bisu yang melihat kegigihan para pejuang Pekalongan saat menghadapi tentara penjajahan Belanda. Jembatan ini juga pernah diliput di acara Mister Tukul Jalan-jalan. Penasaran seperti apa jembatan batu itu?


              Itu diaaa... dua gambar di atas merupakan rupa jembatan batu lolong

Selain itu, anda wajib melihat yang satu ini, nih;

                               lirik lagu Ebiet G Ade yang terpampang, diabadikan
                                              di salah satu batu dekat jembatan

Itu baru pengambilan gambar dari lokasi jembatannya. Pembaca penasaran bagaimana pemandangan jika dijepret dari atas jembatan?. Look at this ;



Foto di atas merupakan panorama dari atas jembatan. Aliran air masih terlihat deras, disebabkan oleh musim hujan. Namun begitu, lokasi ini masih saja banyak dikunjungi oleh wisatawan. Banyak aktivitas wisatawan yang dilakukan di lokasi tersebut. Diantaranya adalah memancing, bersantai sambil menikmati pemandangan di bilik view yang terdapat pada gambar diatas, piknik keluarga sambil menikmati belah duren, atau sekedar bermain air di sungai (jika arus tidak sedang deras).

            Namun, apa jadinya jika kebalikannya? Kita ambil gambar dari lokasi tersebut, untuk mengambil gambar jembatannya?. Ini dia!



Keren, bukan?. Jika diteliti, dinding bagian bawah jembatan ini terlihat seperti dinding-dinding kuno. Bagaimana tidak, jembatan ini saja sudah berdiri selama 88 tahun.
Kini, tak hanya kenikmatan durian, keindahan sungai berbatu, keunikan jembatan batu, dan udara yang sejuk saja yang dapat anda nikmati. Sungai ini pun juga dijadikan wisata adrenalin. Sungai ini merupakan sungai dengan jarak terpanjang untuk dijadikan adrenalin arung jeram atau rafting. Cocok untuk keluarga ataupun rombongan remaja. Apalagi bagi para pecinta alam.

                        kegiatan adrenalin arung jeram di sungai Sengkarang

Nah, tunggu apalagi?. Masih bingung cari objek wisata yang pas untuk mengisi liburan atau untuk hunting foto?. Di desa Lolong ini lah, yang pas dan cocok banget untuk dijadikan destinasi anda!. Mari berwisata ke desa Lolong!.




Sabtu, 30 Maret 2013

Ini Gue, Asa

Hey Sob! Anggep aja postingan perdana gue ini merupakan perkenalan dari gue. Yaa.. walaupun nantinya lo bakal bilang "Perkenalan GAJE" -_-Oke, kenalin, gue Asayuta Nisaulhaya dan biar kagak kepanjangan pas lo manggil gue disini, lo cukup ketik aja; Asa atau 'Sa' aja udah cukup. Simple kan?Alhamdulilah gue dilahirin oleh bunda gue tercinta di Pekalongan, pada hari Kamis, 30 Juli 1998. Satu cerita dari Ayah gue nih, katanya dulu waktu pertama kali gue dibedong, ada ibu2 yang sontak teriak, "Eeh... Iki bocah kok ayu temen yoo... Pak, pak, mene, Pak.. delok, Pak.. bocah wedok ayune nemeen,". Yang artinya: Eeh.. ini anak kok cantik sekali ya... Pak, pak, mari kesini, Pak.. *mungkin memanggil suaminya# Anak perempuannya cantik sekalliii. Aduh miapa gue seneng banget denger cerita Ayah, tapi abis gue denger cerita dari Ayah, gue langsung ngaca di kaca berukuran besar di kamar. OMG! Gue mikir, gimana perasaan dan mimik wajah Ibunya yg waktu itu muji gue waktu gue pertama lahir yak, kalo beliau ketemu gue dan tau kalo gue anak yg pernah dipujinya 13 tahun lalu -_-Lanjut, Setelah 6 tahun gue jadi gadis putih merah di SD N Tambakaji 04 Semarang dan 3 tahun jadi gadis putih biru di SMP N 16 Semarang, kini gue resmi jadi gadis putih abu-abu di SMA N 3 Pekalongan. *Glekk! 'Semarang-Pekalongan' kontras!. But no matter, menowone gue bisa jadi juragan batik haha Amiiin..... :DKalo bicara soal face, gue bukan jagonya cakep meen.. face gue emang gak oke2 banget, tapi gue punya satu ambisi yang sangat kuat buat ngilangin total komedo yg mungkin jumlahnya seperti komodo di pulai komodo :/Buat siapa aja yg nantinya ketemu gue dijalan, sementara gue lagi kesasar, jgn ragu buat nebengin gue yak. Tenang sob.. jok lo nggak bakal kempet kok kalo gue tumpangin, karna badan gue yg slim *tapi kagak pake aduhai yak pemirsa -_-Alhamdulilah, gue udah menggeluti bidang Tari Tradisional Jawa-Bali, selain itu, di lain bidang gue juga dapat mengandalkan skill gue dalam bidang Baris-berbaris dan Pramuka.Apa lagi ya? Udah deh, info lebih lanjut silahkan klik web ini: https://twitter.com/Asayuta_N atau http://www.facebook.com/Asayuta.N
Matur Nuwun.. :)