Tampilkan postingan dengan label Karya Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karya Puisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 September 2015

UNTUKMU, NUN

Oleh: Asayuta
Boleh?
Ya, tak lain mulut katakan itu

Boleh
Ya, ucap tuturmu lalu

Aku tak tahu apa itu berdendang
Selain petikan enam tali ayu
Bersama alunan sendu suara

Aku tak tahu apa itu menyair
Selain indah kencana kata
Bersama bungkamnya bibir segala

Aku tak tahu apa itu damai
Selain lengkungan utah pelangi gelap
Tatkala petir kemarau berbuncah ruah

Daku tanya lalui angin
Tuk harap jawab lalui hujan
Katakan tak lain cermin insanmu
Nun.

Sabtu, 21 Februari 2015

MENUJU 99 TAPAK

Karya : Asayuta Nisaulhaya

Di penghujung rangkaian sujudku
Ku sempatkan ujung dahanku ini
Menghempas lembutnya angin         
Satu,
Hempaslah ujung dahanku ke kanan
Pelan..           
Dua,
Hempaslah ujung dahanku ke kiri
Pelan..

      Terbanglah rantingku
      Menuju teras dahan
      Usapkan disana
      Mengucap rasa syukur

Terbenam lagi rantingku
Menuju ke pangkuan syahdu
Tersentuh indah dinding tuan jariku
Oleh lembutnya tapakan demi tapakan anak ranting
Anak tuan, telunjuk jariku

        Tak ingin kalah
        Deru lembut tapakan tuan jariku
        Menapak indah ruas demi ruas
        Pada kawan dinding lainnya

Puji Syukur
Mohonku ampunanMu
Kagum cintaku padaMu
Ya Allah..

Indah dzikir ini untukMu

Puisi ini merupakan puisi hasil karya saya, yang kemudian berhasil masuk ke buku Antologi puisi 'Kitab Cinta Kota Batik Dunia' yang diluncurkan oleh Teater KiTA kota Pekalongan. Buku tersebut berisi 140 karya puisi dari hasil lomba menulis puisi dengan tema 'puisi cinta' yangmana diikuti oleh beberapa peserta asal kota Pekalongan sendiri, serta beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, bahkan Kalimantan, Madura, Jogjakarta, dan Jakarta.