Sabtu, 14 Februari 2015

Lembar Warni Telaga Warna

Hai, para wiholic (Wisata Holic)!

Di postingan ini, kulo mau ceritain pengalaman seru kulo saat kulo mengunjungi salah saatu destinasi wisata di dataran tinggi Dieng. Selain kulo dan kawan-kawan mengunjungi berbagai obyek wisata di daerah dataran tinggi Dieng, kini tibalah kami di obyek wisata Telaga Warna. Hanya dengan dua ribu rupiah, kami sudah bisa masuk ke obyek wisata andalan ini. Pasti wiholic bertanya-tanya, dapet apa, sih, dengan dua ribu rupiah tersebut?


Hm, mengenai apa yang kita dapatkan, itu jangan ditanya dulu. Karna nantinya, saat wiholic sudah melewati gerbang keluar, wiholic bakal bertanya-tanya, bagaimana bisa dengan dua ribu rupiah tadi kita bisa menikmati obyek wisata yang menawan ini?

Jadi gini, nih, saat kulo bersama temen-temen kulo yang saat detik itu udah jadi bule negro lokalan mengunjungi obyek wisata ini, kami tak hanya melihat satu atau dua wisatawan asing (non lokal lho, yaaa). Kami melihat banyak sekali wisatawan asing yang mengunjungi obyek wisata tersebut. Itu berarti, obyek wisata ini bukan merupakan obyek wisata kecil. Itu berarti obyek wisata ini sudah dikenal oleh para wisatawan asing. Tak hanya wisatawan asing, wisatawan domestik pun tak kalah banyak kami temui di Telaga Warna ini. Wooww, lares maneeess, nih wisata.

Yap, sebelum kulo lanjut mengenai apa dan bagaimana obyek wisata ini, kulo punya sedikit cerita legenda Telaga Warna yang kulo baca dari buku Ensiklopedi Toponimi Eks Karesidenan Kedu.
Konon, ada satu telaga yang dihinggapi pakaian serta selendang milik sang ratu dan putrinya. Saat itu, sang ratu dan putrinya sedang asyik berkecimpung di dalam salah satu telaga yang airnya sangat sejuk serta tenang. Telaga tersebut dinamakan dengan Telaga Pengilon. Saat selendang milik ratu dan putri yang berwarna-warni terjatuh di salah satu telaga lain, sesaat air telaga itu berubah warnanya, lalu terciptalah telaga warna sebagai akibat jatuhnya pakaian sang ratu dan putrinya (“yang luntur”) ke dalam air telaga itu.

Itu dia, wiholic, sedikit cerita legenda mengenai terbentuknya Telaga Warna. Hingga saat ini pun telaga ini memiliki warna air yang sangat ayu. Telaga ini diwarnai dengan warna gradasi hijau, semakin ke pusat, semakin pucat warna hijaunya.



Naaah... cantik, kan?. Telaganya maksudnya... bukan orangnya.. Eitt, tapi kalo wiholic bilang orangnya yang cantik juga gapapa ding, mudah-mudahan wiholic bisa kecipratan cantiknya orang yang ada di foto itu hehe *apasih-_-*.

Selain dengan kecantikan warna airnya, Telaga Warna ini dikelilingi oleh bukit-bukit hijau yang menambah cantiknya pemandangan di obyek wisata ini. Cocoook banget buat para muda yang hobi jepret-menjepret.

Wiholic, wiholic perlu tahu bahwa di telaga warna ini, ada dua batang ranting yang entah, mungkin karena roboh lama atau bagaimana, dua ranting ini letaknya menjorok ke telaga. Bisa dilihat di foto kulo di atas tadi. Itu merupakan batang pohon yang pertama, untuk sampai dan berdiri di tempat kulo tersebut, benar-benar dibutuhkan adrenalin yang kuat, karena ketika sekali saja batang ini diinjak, goyangnya nggak habis-habis!. Huu ngeriii.

Lalu ada satu batang pohon lagi, batang ini lebih bagus bentuknya, dan yang pasti batang ini dua kali lebih panjang ukurannya. Bayangin aja deh, betapa kerennya siapapun yang berani menaikinya dan berjalan hingga ujung.

Weittt, wiholic wajib liat foto ini :



Wiholic nggak perlu liat orangnya, bahkan wajahnya, yah. Karna sangat mustahil buat wiholic yang demen mau liat wajahnya. Yang penting, yang ingin kulo tunjukin disini adalah batang pohon kedua yang panjangnya mencapai dua kali lipat dari batang pohon  yang pertama. Sayang oh sayang, adrenalin kulo enggak nyampe ujung yang paling ujungnya, noh, disonoo, wiholic bisa liat sendiri kayak apa bentuknya. Bukannya apa-apa, sih, Cuma kulo nggak mau aja kalo telaga warna yang ayu ini mendadak berubah menjadi telaga candy chocolate yang disebabkan karena warna cokelat dari kulitku, serta manisnya diriku *maaakk-_-*.

Warna air yang ayu, dikelilingi oleh bukit-bukit hijau, cocok buat hunfot, apalagi??
Banyak laginya!. Wisata ini juga menyediakan wahana adrenalin lainnya, yakni wahana Flying Fox

Lihat ini :



Waaww... keren gilak!. Tak hanya itu, loh laginya. Jika kita terus mengelilingi telaga ini, kita akan menemukan beberapa gua, yakni ada Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati, Gua Sumur Eyang Kumalasaari, dan Gua Jaran Resi Kendaliseto. Selain itu, ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso.

Lengkap sudah, bukan?. Bagaimana?. Ada yang bisa menjawab pertanyaan saya di awal tadi?
Mengenai bagaimana bisa hanya dengan dua ribu rupiah kita bisa menikmati berbagai keindahan serta keunikan yang ada di obyek wisata Telaga Warna ini?.
Mungkin tak cukup bagi para wiholic yang cuma baca postingan ini. Kini wiholic harus ikut berkunjung dan menikmati pula keindahan salah satu destinasi wisata yang ada di nusantara tercinta ini.

Mari, berwisata keliling Nusantara!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar